PEDOMAN
|
PEDOMAN
PENULISAN
SKRIPSI
Program
Sarjana Strata Satu (S-1) Universitas Negeri Surabaya
Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Program Sarjana Strata Satu (S-1)
Universitas Negeri Surabaya 2014
KATA
PENGANTAR
Buku “Pedoman Penulisan Skripsi” ini merupakan realisasi
dari masukan berbagai pihak mengenai penulisan skripsi, pelaksanaan ujian, dan publikasinya. Selama
ini ada berbagai model yang dijumpai dalam penulisan skripsi di Unesa. Buku
pedoman ini diharapkan dapat menyatukan dan menjembatani perbedaan tersebut.
Dalam hal format, selama ini ada yang
menggunakan ukuran kertas A5 dan ada yang A4. Dengan pertimbangan praktis, hemat tempat, dan hemat
biaya ditetapkan bahwa ukuran untuk skripsi
adalah A5 yang dicetak bolak-balik. Selain itu terkait dengan kewajiban
publikasi dalam jurnal, dalam buku ini disajikan juga beberapa aturan mengenai
publikasi tersebut.
Pada sisi lain, skripsi yang dikerjakan
oleh para mahasiswa diharapkan menjadi bagian dari payung penelitian dosen
pembimbingnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas pembimbingan
dan akan bermuara pada peningkatan kualitas skripsi. Selanjutnya, dengan
berbagai pertimbangan, pedoman skripsi ini diberlakukan untuk para mahasiswa
angkatan 2011 dan angkatan sesudahnya. Bagi fakultas yang sudah mulai
memberlakukan aturan baru pada tahun ini.
Pada bagian akhir saya sampaikan terima
kasih pada semua pihak yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh menyiapkan
buku pedoman ini. Selamat berkarya dan semoga buku pedoman ini bermanfaat bagi
kita semua dan mampu mencemerlangkan Unesa.
Surabaya,
Maret 2014
Pembantu
Rektor I, Kisyani Laksono
DAFTAR ISI
A. Pengertian dan Ruang
Lingkup Skripsi
1. Pengertian Skripsi................................................... 1
2. Ruang Lingkup Skripsi............................................ 2
B. Persyaratan Pemrogram dan Pembimbing Skripsi......... 3
1. Persyaratan Akademik Pemrogram Skripsi............... 3
2. Persyaratan Administratif Pemrogram Skripsi
3. Persyaratan Pembimbing Skripsi............................. 4
C.
Penyusunan
dan Pengajuan Proposal Skripsi
1. Penyusunan Proposal.............................................. 4
2. Sistematika Proposal
Skripsi.................................... 5
3. Pengajuan Proposal Skripsi untuk diseminarkan...... 7
D.
Pembimbingan
dan Penyusunan Skripsi
1. Pembimbingan Skripsi............................................ 7
2. Persyaratan Penyusunan Skripsi.............................. 8
3. Sanksi Terkait Penyusunan Skripsi.......................... 8
4. Sistematika Skripsi................................................. 8
5. Perwajahan Skripsi.................................................. 23
6. Beberapa Aspek Teknis........................................... 24
7. Bahasa Skripsi........................................................ 25
E. Ujian dan Penilaian
Skripsi
1. Panitia Ujian........................................................... 26
2. Persyaratan Ujian
Skripsi........................................ 26
3. Tata Tertib Ujian..................................................... 27
4. Tatacara Ujian dan Penilaian................................... 28
5. Aspek yang dinilai dalam Ujian Skripsi.................... 30
6. Keputusan Kelulusan.............................................. 30
7. Jadwal Pelaksanaan
Ujian Skripsi............................ 31
8. Perbaikan Skripsi.................................................... 31
Daftar Pustaka................................................................ 33
Lampiran....................................................................... 34
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Skripsi
1.
Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah mahasiswa yang disusun dalam
rangka memenuhi sebagian syarat penyelesaian studi pada program strata satu
(S-1). Karya ilmiah tersebut berupa laporan penelitian, baik penelitian
lapangan, penelitian pustaka, penelitian laboratorium, maupun penelitian pengembangan.
Penelitian lapangan merupakan penelitian yang berorientasi
pada pengumpulan data empirik di lapangan berdasarkan pendekatan kuantitatif
dan/atau kualitatif. Pendekatan
kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang bersifat deduktif-
induktif, sedangkan pendekatan kualitatif diorientasikan untuk mengungkapkan
gejala secara holistik kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami
dan peneliti menempatkan diri sebagai
instrumen kunci (Moleong, 2005: 8—13).
Penelitian pustaka merupakan penelitian yang dilaksanakan
untuk memecahkan masalah tertentu berdasarkan penelaahan secara kritis dan
mendalam bahan-bahan pustaka yang relevan. Bahan-bahan pustaka tersebut
diperlakukan sebagai sumber untuk menggali pemikiran atau gagasan baru sebagai
bahan dasar dalam melakukan deduksi
terhadap pengetahuan yang telah ada
sehingga dapat dikembangkan kerangka teori baru sebagai dasar pemecahan masalah.
Skripsi juga dapat disusun berdasarkan penelitian
laboratorium. Penelitian laboratorium merupakan pengkajian suatu masalah di
laboratorium berdasarkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Konsep
“laboratorium” dalam hal ini bersifat fleksibel. Laboratorium untuk bidang
studi Matematika, misalnya, berbeda karakteristiknya dengan laboratorium bidang
studi Sains atau Bahasa.
Penelitian pengembangan merupakan kegiatan ilmiah yang
menghasilkan suatu rancangan atau produk yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah aktual di berbagai bidang. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan
ditekankan pada pemanfaatan teori, konsep, prinsip, rumus, atau temuan
penelitian untuk memecahkan suatu masalah. Hasil
penelitian pengembangan dapat berupa karya seni (desain,
drama, tari, dan musik), buku teks, media pembelajaran, atau produk teknologi.
2.
Ruang Lingkup Skripsi
a.
Aspek Permasalahan
Identifikasi masalah skripsi dapat didasarkan pada informasi
dari surat kabar, majalah, buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, hasil
seminar, pengalaman peneliti, atau kenyataan di lapangan. Masalah yang dikaji
dalam skripsi cenderung pada masalah-masalah yang bersifat aplikasi
teori, bukan pengembangan teori (untuk
S-2) atau penciptaan teori (untuk S- 3). Dalam memecahkan suatu masalah,
Peneliti dituntut dapat memilih dan menerapkan teori secara tepat dengan
mempertimbangkan aspek kerelevanan, keakuratan, dan keaktualan. Teori yang
layak dipilih dalam memecahkan masalah ialah teori yang relevan, akurat, dan aktual.
b.
Aspek Kajian Pustaka
Kajian pustaka diharapkan dapat menjelaskan keterkaitan
antara penelitian yang dilakukan dan penelitian-penelitian lain yang memiliki
kesamaan topik serta pendapat-pendapat yang relevan.
Kualitas kajian pustaka ditentukan oleh jenjang pemerolehan
rujukan, kerelevanan, dan keaktualan. Dilihat dari segi jenjang pemerolehan,
rujukan diperoleh dari sumber primer dan/atau sumber sekunder. Ditinjau segi
kerelevanan, makin relevan suatu rujukan, makin berkualitas rujukan itu. Begitu
juga halnya dari segi keaktualan, makin aktual suatu rujukan, makin berkualitas
rujukan itu. Terkait dengan hal tersebut, Peneliti dapat menggunakan pustaka
sumber sekunder, baik yang berbentuk artikel hasil penelitian, laporan
penelitian, maupun rujukan bukan hasil penelitian. Peneliti wajib merujuk
jurnal ilmiah sebagai referensi baik nasional maupun internasional yang relevan
minimal terbitan 10 tahun terakhir.
c. Aspek Metodologi Penelitian
Peneliti dituntut menyebutkan jenis, rancangan, lokasi,
waktu, populasi dan sampel atau subjek penelitian atau sasaran
penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta
teknik analisis data.
d. Aspek Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang disajikan dalam skripsi harus
didukung oleh data yang valid. Hasil penelitian tersebut selanjutnya dikritisi
pada bagian pembahasan hasil penelitian dengan cara menganalisis faktor-faktor
penyebab atau pendukung dan dimasukkan ke dalam khasanah pengetahuan terkait,
berdasarkan relevansinya dengan teori atau realitas di lapangan.
B.
Persyaratan Pemrogram dan
Pembimbing Skripsi
1.
Persyaratan Akademik Pemrogram Skripsi
Persyaratan akademik adalah persyaratan yang berhubungan
dengan tingkat pencapaian tertentu yang secara teknis dan substantif
berhubungan dengan proses penulisan skripsi. Persyaratan akademik yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa agar dapat memprogram skripsi adalah sebagai berikut.
1)
telah mengumpulkan satuan kredit semester sekurang- kurangnya 100 SKS;
2)
telah lulus mata kuliah Metodologi
Penelitian dengan nilai minimal C;
3) memiliki IPK minimal 2,25;
2.
Persyaratan Administratif
Pemrogram Skripsi
Persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa agar dapat memprogram skripsi adalah sebagai berikut.
a. tercatat sebagai
mahasiswa aktif Unesa;
b. memprogram mata
kuliah skripsi.
Mahasiswa yang telah memprogram skripsi mengajukan topik
kepada ketua jurusan/ketua program studi/koordinator skripsi untuk mendapatkan
pembimbing skripsi sesuai dengan bidangnya. Selanjutnya, ketua jurusan/kaprodi
menetapkan pembimbing skripsi mahasiswa yang bersangkutan yang diusulkan ke
fakultas untuk mendapatkan SK Dekan. Setelah pembimbing ditetapkan dan semua
persyaratan administrasi
terpenuhi, mahasiswa memperoleh kartu bimbingan skripsi
dari jurusan/prodi.
3.
Persyaratan Pembimbing Skripsi
a)
Dosen yang dapat menjadi pembimbing
skripsi adalah dosen yang memenuhi persyaratan akademik dan relevansi bidang
keilmuan dengan aturan teknis sebagai berikut.
a)
serendah-rendahnya bergolongan
III/c atau lektor bergelar magister; atau
b)
serendah-rendahnya bergolongan
III/b atau asisten ahli bergelar doktor;
c)
Jurusan/prodi yang belum mempunyai dosen yang memenuhi syarat pada
butir 1 diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan pembimbingan jika dosen
pembimbing skripsi memenuhi persyaratan serendah- rendahnya bergolongan III/b
atau asisten ahli bergelar magister.
d)
Pembimbing skripsi berkewajiban
juga membimbing penulisan artikel yang akan diunggah dalam e-journal.
b)
Jurusan/prodi yang jumlah dosen yang memenuhi syarat sebagai
pembimbing skripsi kurang, maka jurusan/prodi yang bersangkutan diperbolehkan
bekerjasama (sharing) dengan dosen dari luar jurusan/prodi yang relevan
dengan judul skripsi mahasiswa.
C. Penyusunan dan Pengajuan Proposal Skripsi
1.
Penyusunan Proposal
Penyusunan proposal skripsi merupakan langkah awal dalam
proses penyusunan skripsi. Proposal skripsi merupakan rencana penelitian yang
berisi gambaran yang konkret dan jelas tentang arah, tujuan, dan hasil akhir
yang akan dicapai dalam penelitian. Suatu penelitian akan dapat dikerjakan
dengan baik jika didasari oleh proposal yang dirancang sesuai dengan
kaidah-kaidah penelitian.
Topik yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dikembangkan menjadi proposal. Agar konkret,
jelas, terarah, dan selesai sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan,
proposal skripsi harus dikonsultasikan secara rutin kepada
dosen pembimbing.
2. Sistematika Proposal Skripsi
Proposal skripsi harus disusun sesuai dengan sistematika
yang digunakan di Unesa. Secara umum, proposal skripsi berpendekatan
kuantitatif terdiri atas:
a.
halaman sampul (lihat lampiran 1),
b.
halaman persetujuan (lihat lampiran 2),
c.
pendahuluan (latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, asumsi)
d.
kajian pustaka yang berisi kajian
teoretis terkait dengan rumusan masalah, hasil penelitian yang relevan,
kerangka konseptual, dan hipotesis (jika diperlukan)
e.
metode penelitian (jenis dan
rancangan penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel atau sasaran
penelitian, variabel dan definisi operasional, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data,
f.
daftar pustaka.
Isi
bagian-bagian tersebut dapat dicermati pada butir 4 (sistematika skripsi).
Proposal
skripsi yang menggunakan pendekatan kualitatif, sistematikanya adalah sebagai
berikut.
a.
halaman sampul (lihat lampiran 1);
b.
halaman persetujuan (lihat lampiran 2);
c.
pendahuluan (latar belakang, fokus
penelitian / rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat
penelitian, asumsi);
d.
kajian pustaka (kajian teoretis,
hasil penelitian yang relevan, kerangka konseptual, dan hipotesis jika ada);
e.
metode penelitian (pendekatan dan
rancangan penelitian), data dan sumber data penelitian, instrumen penelitian
(jika ada), teknik pengumpulan data, uji kesahihan instrumen (jika diperlukan)
dan data, serta teknik analisis data);
f.
daftar pustaka;
Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hanya
diperbolehkan bagi mahasiswa yang berstatus sebagai guru pengajar mata
pelajaran yang sesuai dengan bidangnya. Sistematika dalam proposal PTK adalah
sebagai berikut.
a.
halaman sampul (lihat lampiran 1);
b. halaman persetujuan
(lihat lampiran 2);
c.
pendahuluan (latar belakang;
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan (jika diperlukan),
manfaat penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi istilah atau definisi operasional)
d.
kajian pustaka (kajian teoretis,
hasil penelitian yang relevan, dan kerangka konseptual);
e.
metode penelitian (jenis
penelitian: PTK, latar penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data,
prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, evaluasi
dan refleksi);
f.
daftar pustaka
Proposal penelitian pengembangan, sistematikanya adalah
sebagai berikut.
a.
halaman sampul (lihat lampiran 1);
b. halaman persetujuan
(lihat lampiran 2);
c.
pendahuluan (latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan, manfaat
penelitian, asumsi dan keterbatasan penelitian);
d.
kajian pustaka kajian teoretis,
hasil penelitian yang relevan, dan kerangka konseptual
e.
metode penelitian (jenis
penelitian: pengembangan, prosedur penelitian, desain uji coba, subjek uji
coba, jenis data, definisi operasional, instrumen pengumpulan data, dan teknik
analisis data),
f.
daftar pustaka.
Proposal penelitian pustaka, sistematikanya adalah sebagai
berikut.
a.
halaman sampul (lihat lampiran 1);
b. halaman persetujuan
(lihat lampiran 2);
c.
pendahuluan (latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah);
d. kajian pustaka
(kajian teoritis dan kerangka berpikir),
e.
metode penelitian (pendekatan dan
jenis penelitian, sumber data, teknik dan instrumen pengumpulan data, definisi
operasional (jika ada), dan teknik analisis data), dan
f.
daftar pustaka.
3. Pengajuan Proposal Skripsi untuk diseminarkan
Proposal yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing dapat
diajukan ke jurusan/prodi untuk diseminarkan, dengan syarat mahasiswa yang
mengajukan telah mengikuti seminar proposal skripsi mahasiswa lain minimal 5
(lima) kali. Seminar dihadiri dosen pembimbing dan dosen penguji serta dihadiri
mahasiswa lain untuk mendapatkan masukan perbaikan proposal penelitiannya.
Dalam seminar mahasiswa harus memaparkan proposal penelitiannya dan menjawab
pertanyaan dosen penguji dan peserta seminar. Dosen penguji akan memberikan
penilaian kelayakan proposalnya. Jika proposal dinilai tidak layak, maka
mahasiswa harus menyusun proposal baru, sedangkan proposal yang dinilai layak
dan ada revisi maka mahasiswa berkewajiban memperbaiki proposalnya sesuai
masukan yang diperoleh. Setelah proposal
disempurnakan dan ditandatangani dosen pembimbing dan dosen penguji, proposal
diserahkan ke jurusan/prodi. Selanjutnya ketua jurusan/prodi mengusulkan ke
fakultas untuk diterbitkannya SK Dekan.
D.
Pembimbingan dan Penyusunan Skripsi
1.
Pembimbingan Skripsi
Bimbingan skripsi dilaksanakan secara individual,
terstruktur, terjadwal, dan terdokumentasi. Bimbingan dilakukan secara berkala
dan durasinya disesuaikan dengan keperluan bimbingan. Untuk maksud tersebut
disediakan kartu bimbingan skripsi oleh jurusan. Agar bimbingan dapat berjalan
lancar dan selesai tepat waktu, pembimbing menyusun jadwal bimbingan skripsi.
2.
Persyaratan Penyusunan Skripsi
Untuk dapat menyusun skripsi, proposal yang disusun mahasiswa sudah diseminarkan dan telah
disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen penguji.
3. Sanksi Terkait Penyusunan Skripsi
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan skripsi:
a)
Apabila skripsi yang disusun
mahasiswa tidak sesuai dengan proposal yang telah disetujui oleh dosen
pembimbing dan dosen penguji maka skripsi tersebut dianggap gugur dan tidak boleh diujikan.
b)
Jika dalam penyusunan skripsi
mahasiswa terbukti datanya fiktif dan/atau melakukan plagiasi maka skripsi
tersebut dinyatakan gugur walaupun telah dilakukan ujian
c)
Apabila dalam waktu dua semester
mahasiswa belum dapat menyelesaikan skripsi, maka mahasiswa harus melakukan
proses mulai dari awal lagi, kecuali jika ada pertimbangan khusus dari
pembimbing yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pembimbing ke Kajur/Kaprodi.
4. Sistematika Skripsi
Secara garis besar dalam skripsi terdapat bagian (a) awal,
(b) isi, dan (c) akhir. Adapun rinciannya dijelaskan sebagai berikut.
a. Bagian Awal
1)
Halaman Sampul
Halaman sampul (lampiran 3) memuat hal-hal berikut.
a)
judul skripsi (ditulis dengan huruf
kapital dengan jenis Book Antiqua Bold ukuran 14 pt dengan jarak 1 spasi);
adapun pernyataan untuk kepentingan apa skripsi itu disusun ditulis dengan
huruf Book Antiqua 10 dengan 1 spasi (hanya di halaman judul dalam seperti
contoh dalam lampiran 4).
b) logo Unesa
c)
nama lengkap mahasiswa dan nomor
induk mahasiswa (NIM)
d)
nama lembaga yang ditulis secara
urut ke bawah mulai nama universitas hingga nama jurusan/prodi yang diakhiri
dengan tahun penyusunan skripsi.
e)
warna sampul disesuaikan dengan
warna identitas fakultas.
2)
Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan berisi pemberian persetujuan dosen
pembimbing skripsi. Halaman persetujuan terdiri atas nama mahasiswa, judul
skripsi, tanggal persetujuan skripsi, dan tanda tangan dosen pembimbing
skripsi. Halaman persetujuan diberi nomor halaman dengan menggunakan huruf
Latin kecil (ii) (lihat lampiran 5).
3)
Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan merupakan halaman yang memuat tanda
tangan penguji skripsi. Tanda tangan tersebut diperoleh setelah mahasiswa
melewati fase ujian dan revisi skripsi. Halaman pengesahan terdiri atas nama
mahasiswa, NIM, jurusan/fakultas, judul skripsi, tanggal pengesahan skripsi,
tanda tangan tim penguji, dan tanda tangan Dekan. Halaman pengesahan diberi
nomor halaman dengan huruf Latin kecil (iii) (lihat lampiran 6).
4)
Surat Pernyataan Keorisinalan Skripsi
Surat pernyataan ini berisi pernyataan mahasiswa bahwa
skripsi yang akan diujikan tidak didasarkan data nyata dan/atau
plagiasi/jiplakan atau autoplagiat, baik sebagian maupun keseluruhan. Di
samping pernyataan tentang keaslian skripsi, dalam surat pernyataan itu juga
tertulis kesanggupan mahasiswa menerima sanksi akademis dari jurusan atau prodi
jika kelak terbukti bahwa skripsi yang telah diujikan didasarkan data nyata
dan/atau merupakan plagiasi/jiplakan atau autoplagiat. Surat pernyataan
ditandatangani di atas meterai Rp6.000,00 oleh mahasiswa. Halaman pernyataan
ini diberi nomor halaman dengan huruf Latin kecil (iv) (lihat lampiran 7).
5)
Kata Pengantar
Kata pengantar dimaksudkan untuk menyambungkan pikiran
pembaca dengan skripsi. Oleh karena itu, kata pengantar idealnya berisi
berbagai fenomena atau pernyataan yang mengarah pada garis besar proses
penelitian hingga penyusunan skripsi. Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam kata
pengantar di antaranya sebagai berikut:
a) ucapan syukur kepada Tuhan
b) judul penelitian
c)
fenomena atau garis besar isi skripsi
d)
hambatan dalam proses penyusunan
skripsi dan solusinya
e)
ucapan terima kasih kepada
pembimbing dan pihak- pihak yang membantu
f)
harapan
g)
penyebutan tempat, tanggal, bulan,
dan tahun penulisan skripsi tanpa penyebutan nama atau identitas mahasiswa.
Kata pengantar diberi nomor halaman dengan huruf Latin kecil (mulai vi).
6)
Abstrak
Abstrak merupakan inti skripsi yang memuat judul, nama
peneliti, rasional, tujuan, metode penelitian, hasil penelitian (simpulan), dan
kata kunci (keywords) maksimum 5 kata. Abstrak ditulis dengan jarak 1 spasi
maksimal 400 kata. Abstrak ditulis dalam dua bahasa: bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Khusus untuk Prodi Bahasa Jepang, Bahasa Daerah-Jawa, Bahasa
Jerman, dan Pendidikan Bahasa Mandarin, ada aturan tambahan yang diatur di
prodi masing-masing. Halaman abstrak diberi nomor halaman dengan huruf Latin
kecil (disesuaikan dengan halaman akhir kata pengantar) (lihat lampiran 8).
7)
Daftar Isi
Daftar isi berguna untuk memudahkan pencarian hal-hal yang
dikehendaki oleh pembaca. Oleh karena itu, nomor
halaman dalam daftar isi harus sesuai dengan nomor halaman
dalam skripsi.
Sistem yang digunakan dalam skripsi menggunakan sistem
huruf dan angka. Halaman daftar isi memuat judul-judul yang terdapat dalam
skripsi, mulai judul bab, subbab, sub- subbab, dan seterusnya. Daftar isi
disusun setelah draf akhir skripsi selesai dengan maksud agar ada
kesesuaian antara nomor halaman dan isi skripsi. Halaman daftar isi diberi
nomor halaman dengan huruf latin kecil (disesuaikan dengan halaman akhir abstrak).
8)
Daftar Tabel/Bagan/Gambar
Tabel/bagan/gambar dihadirkan untuk memberikan kemudahan
bagi penulis dalam menyampaikan berbagai informasi secara terstruktur. Bagi
pembaca skripsi, tabel/bagan/gambar berguna dalam membantu memahami berbagai
informasi secara cepat.
Dalam penyajiannya, tabel diberi
nomor urut dengan aturan digit pertama menunjukkan bab, sedangkan digit
berikutnya setelah tanda titik menunjukkan nomor urut tabel/bagan/gambar dengan
ukuran 1 spasi. Misalnya: Tabel 3.2, hal ini menunjukkan
bahwa tabel tersebut ada pada bab III dengan nomor urut tabel kedua. Angka
tersebut diikuti dengan inti tabel, dicetak dengan huruf tebal (bold), dan
diletakkan di atas tabel, misalnya Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kota Surabaya
(terletak di atas tabel). Melalui cara tersebut, tabel mudah dicari dan
dicermati. Terkait dengan hal tersebut, ada dua hal yang penting diperhatikan.
Pertama, nomor urut tabel harus dipisahkan dengan nomor urut bagan dan gambar.
Dengan demikian, pada bab III, misalnya, dimungkinkan adanya Tabel 3.1 , Bagan 3.1
.............., Gambar 3.1...................., dan
seterusnya. Kedua, tabel/bagan/gambar harus disajikan dalam satu halaman atau
halaman yang tidak bersambung jika hal itu dimungkinkan. Penyajian tabel pada
halaman bersambung harus dihindari agar tidak menghambat pemahaman pembaca. Untuk penulisan nama gambar letaknya
di bawah
gambar, demikian pula juga halnya dengan penulisan
bagan, letaknya di bawah bagan.
b. Bagian Isi
1)
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian isi skripsi yang mengantarkan
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan
(1) apa yang diteliti dan (2) untuk apa dan mengapa
penelitian perlu dilakukan.
a) Latar belakang
Pada latar belakang, peneliti harus dapat meyakinkan
pembaca bahwa penelitiannya penting untuk dilakukan; dengan kata lain, peneliti
harus mampu menjawab pertanyaan mengapa penelitian tersebut penting untuk
dilakukan. Apa alasan-alasan yang mendasari penentuan judul penelitian. Untuk
kepentingan tersebut penulis mengemukakan (1) adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan, baik yang bersifat teoretis maupun praktis, yang
melatarbelakangi masalah penelitian atau (2) tuntutan kebutuhan lapangan.
Untuk memperkokoh pijakan penelitiannya, penulis dapat
menyampaikan secara ringkas teori, hasil penelitian, simpulan seminar, artikel
jurnal, keadaan di lapangan, pengalaman pribadi yang terkait dengan masalah
yang diteliti, dan sebagainya.
b) Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap
dan rinci mengenai ruang lingkup yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah digunakan untuk menyatakan
secara tersurat hal- hal yang akan dicari jawabannya melalui penelitian.
Rumusan masalah disusun secara jelas, singkat, dan operasional.
c)
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun sejalan dengan rumusan masalah
yang mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
d) Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya baik bagi pengembangan maupun implementasi ilmu maupun untuk
kepentingan praktis di masyarakat. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa manfaat
hasil penelitian terdiri atas dua jenis; manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis berisi kegunaan hasil penelitian dalam pengembangan teori atau
khasanah keilmuan tertentu, sedangkan manfaat praktis berisi kegunaan hasil
penelitian bagi pengembangan kerja para praktisi, misalnya guru, siswa,
peneliti, pengelola lembaga, dan pengambil kebijakan (policy maker).
e) Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian (jika ada) adalah anggapan dasar tentang
suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan
penelitian. Asumsi dapat juga diartikan
sebagai anggapan dasar yang menyebabkan suatu teori dapat berlaku. Asumsi dapat
bersifat substantif atau metodologis. Asumsi substantif berkenaan dengan
permasalahan penelitian, sedangkan asumsi metodologis berkenaan dengan metode penelitian.
2)
Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi informasi penting yang terkait dengan
masalah penelitian, sedangkan landasan teori berisi teori yang dijadikan
sebagai landasan pemecahan masalah. Informasi dalam kajian pustaka dipilih
berdasarkan pertimbangan kerelevanan, keakuratan, kekompleksan, dan
kemutakhiran. Penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian
yang dilakukan dapat dijadikan sebagai landasan untuk menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki kelebihan
atau perbedaan dengan penelitian sebelumnya.
Landasan teori bukan sekadar kumpulan teori, melainkan
hasil telaah kritis peneliti terhadap satu atau beberapa teori yang berhubungan
dengan masalah penelitiannya. Landasan teori dapat diambil dari satu teori atau beberapa
teori yang dipadukan secara eklektik. Pengambilan itu harus
didasari argumentasi akademis.
Bahan-bahan landasan teori dapat diangkat dari berbagai
sumber, misalnya disertasi, tesis, skripsi (dibatasi untuk hasil penelitian),
laporan penelitian, jurnal ilmiah, buku, makalah, hasil diskusi dan seminar,
terbitan-terbitan resmi pemerintah dan nonpemerintah, dan artikel dalam
internet. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, penting untuk diperhatikan
prinsip-prinsip pemilihan bahan sebagaimana yang telah diungkapkan pada butir
A.2.b (Aspek Kajian Pustaka)
3)
Metode Penelitian
Metode penelitian pada skripsi yang merupakan hasil
penelitian kuantitatif terdiri atas jenis dan rancangan penelitian, lokasi
penelitian, populasi dan sampel atau sasaran penelitian, variabel dan definisi
operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
Pada skripsi yang merupakan hasil
penelitian kualitatif terdiri atas pendekatan dan rancangan penelitian, data
dan sumber data penelitian, instrumen penelitian (jika ada), teknik pengumpulan
data, uji kesahihan instrumen (jika diperlukan) dan data, serta teknik analisis
data.
a) Pendekatan
penelitian
Pada bagian ini, peneliti perlu menjelaskan pendekatan dan
jenis penelitian yang digunakan dengan disertai alasan-alasan singkat
mengenai penggunaan pendekatan
penelitian tersebut.
b) Sumber Data dan Data Penelitian
Sumber data merupakan asal, tempat, atau lokasi data
penelitian diperoleh. Sumber data dapat dikategorikan menjadi sumber primer dan
sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang diperoleh dari pihak
yang diteliti; sedangkan sumber sekunder adalah
sumber data yang diperoleh dari pihak di luar sasaran penelitian. Sumber
data dapat berupa
buku, dokumen,
informan, responden populasi, sampel, atau subjek
penelitian. Populasi dan sampel (untuk penelitian kuantitatif) atau subjek
penelitian dan informan (untuk penelitian kualitatif), pemilihannya harus
disertai spesifikasi yang rinci dan didasari argumentasi akademis.
Data penelitian dapat berupa data kuantitatif atau
kualitatif hasil pengukuran, pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan
sebagainya. Data kuantitatif berupa angka, sedangkan data kualitatif berupa
nonangka, misalnya kata, gambar, warna, dan sebagainya.
c)
Instrumen Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan nama, bentuk, dan karakteristik;
tujuan penggunaan instrumen; dan pengembangan instrumen terutama jika instrumen
diadopsi dari peneliti lain.
d) Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya tes, observasi
(partisipan atau nonpartisipan), wawancara, angket, atau dokumentasi. Uraian
mengenai teknik pengumpulan data harus disertai dengan prosedur, tenaga yang
dilibatkan beserta kualifikasinya, instrumen yang digunakan, dan durasi
waktu yang diperlukan.
e) Teknik Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan secara sistematis data baik yang
berbentuk angka maupun transkrip hasil wawancara, catatan lapangan, atau
bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dapat dilakukan selama dan setelah pengumpulan data melalui tahap pereduksian data,
penyajian data, dan verifikasi/penyimpulan data dengan teknik tertentu.
Peneliti dapat pula menggunakan statistik nonparametrik, logika, atau estetika.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data dapat dilakukan
dengan menggunakan deskriptif kuantitatif/ kualitatif, statistik deskriptif
atau inferensial. Pemilihan jenis analisis data ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan penelitian atau hipotesis
yang diuji.
4)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
a) Hasil Penelitian
Hasil penelitian berisi deskripsi hasil analisis data
penelitian yang sudah terorganisasi dengan baik. Data penelitian disajikan
secara informatif, komunikatif, dan relevan dengan masalah dan tujuan
penelitian. Penyajian hasil penelitian dapat berupa deskripsi,
tabel/gambar/bagan/grafik yang disertai dengan penjelasan, yang mudah dibaca
dan dipahami dengan memperhatikan tata cara penulisan yang umum.
b)
Pembahasan
Hasil analisis data penelitian, dibahas dengan cara (1)
menginterpretasi temuan penelitian; (2) menjelaskan hubungan antara temuan
penelitian dengan penelitian terdahulu atau teori terkait yang telah mapan; (3)
memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru berdasarkan temuan
penelitian; dan (4) menjelaskan implikasi hasil penelitian, termasuk
keterbatasan temuan penelitian.
5)
Simpulan dan Saran
a) Simpulan
Simpulan merupakan temuan pokok yang menunjukkan makna
temuan-temuan hasil penelitian yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas
dalam bentuk uraian (paragraf demi paragraf), butir-butir, atau rincian, sesuai
dengan tujuan penelitian.
b)
Saran
Saran berisi rekomendasi yang diajukan sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan secara operasional dan dapat ditindaklanjuti. Saran
idealnya dikemukakan secara rinci
sehingga mudah untuk diimplementasikan dan sesuai dengan manfaat penelitian.
Saran harus bersifat baru dan mempunyai nilai lebih sehingga dapat dijadikan sebagai
sumber inspirasi oleh pembaca.
6)
Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan kumpulan sumber referensi yang
dirujuk dalam teks skripsi. Daftar rujukan dapat digunakan sebagai indikator
untuk menunjukkan seberapa jauh wawasan peneliti. Peneliti tidak boleh
mencantumkan nama sumber rujukan yang tidak dirujuk, sebaliknya peneliti tidak
boleh mencantumkan kutipan yang tidak disertai sumber rujukan.
Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan huruf
pertama nama akhir pengarang/penulis (kalau ada) tanpa menggunakan nomor urut.
Secara umum, urutan penulisan unsur-unsur daftar pustaka
adalah (a) nama pengarang, (b) tahun terbit, (c) judul sumber yang dirujuk, (d)
kota tempat terbit dan nama penerbit.
a)
Nama Pengarang
(1)
Nama pengarang ditulis lengkap
tanpa gelar kesarjanaan atau gelar agama.
(2)
Penulisan nama pengarang yang
terdiri atas dua unsur atau lebih dimulai dengan nama akhir (biasanya merupakan
nama keluarga) yang diikuti tanda koma, lalu nama pertama. Urutan nama Tionghoa
tidak perlu dibalik karena unsur nama pertama Tionghoa merupakan nama keluarga.
(3)
Jika nama yang tercantum dalam
rujukan adalah nama editor, penulisan nama pengarang ditambah dengan tulisan (Ed.).
Contoh:
Hamid, Abdul (Ed.).
(4)
Jika ada dua nama pengarang, urutan
kedua nama pengarang dibalik dan antar
pengarang dihubungkan dengan dan
atau and jika menggunakan bahasa asing.
Contoh:
Rahayu, Yuni Sri
dan Hartono, Soetanto
(5)
Untuk nama pengarang yang terdiri
atas tiga orang atau lebih, maka singkatan dkk. yang
ada di kutipan
harus ditulis semua nama pengarangnya di daftar rujukan.
Untuk rujukan dari bahasa asing (Bahasa Inggris), maka
pada kutipan ditulis
et al. Contoh:
Daryono, Ekohariadi, Subandi, Sujarwanto, dan Andre
Dwijanto Witjaksono
(6)
Jika beberapa rujukan yang diacu
ditulis oleh seorang pengarang dalam tahun yang berbeda, nama pengarang harus
tetap ditulis disertai dengan tahun penerbitan. Contoh:
Witjaksono, Andre Dwijanto.2010 Witjaksono, Andre Dwijanto.
2011 Witjaksono, Andre Dwijanto. 2012
(7)
Jika tidak ada nama pengarang, pada
bagian nama ditulis penerbit.
Contoh:
Dikti . 2012
b)
Tahun Terbit
(1)
Tahun terbit ditempatkan sesudah
nama pengarang dan diakhiri dengan tanda titik.
(2)
Jika beberapa rujukan ditulis
seorang pengarang dalam tahun yang sama, penempatan urutan didasarkan pada
urutan abjad judul buku dengan ciri pembeda huruf sesudah tahun terbit.
Contoh:
Hutomo, Suripan
Sadi. 1980a. Sosiologi Sastra Jawa
Modern.
Hutomo, Suripan Sadi.
1980b. Telaah Sastra Jawa Modern.
c)
Judul Buku
(1)
Judul buku ditulis sesudah tahun
terbit dan diakhiri dengan tanda titik.
(2) Judul
buku ditulis dengan cetak miring (italic) atau dengan garis bawah tiap kata.
Judul dengan anak judul dipisahkan dengan tanda titik dua. Contoh: Sarmini,
Hariyanto. 2012. Sang Guru.
Witjaksono, Andre Dwijanto. 2007. Pengantar Manajemen Produksi
Zoetmulder, P.J. 1985. Kalangwan: Sastra Jawa Kuna Selayang Pandang.
(3)
Artikel, laporan penelitian, dan
makalah ditulis di antara tanda petik ganda.
Contoh:
Kisyani-Laksono. 2005. “Pisuhan sebagai Cermin Nilai Rasa
dan Jiwa”.
(4)
Keterangan yang menyertai judul
(misalnya jilid dan edisi) ditempatkan sesudah judul dan diakhiri dengan tanda titik. Contoh:
Kridalaksana, Harimurti. 2006. Kamus
Linguistik. Edisi Ketiga.
d)
Kota Tempat Terbit dan Nama Penerbit
(1)
Tempat terbit ditulis sesudah judul
buku dan keterangan yang menyertainya, diikuti tanda titik dua, nama penerbit,
dan tanda titik. Contoh:
Sulistyo, Edy. 2011. Teknik Audio. Surabaya: Unipress.
(2)
Jika lembaga berkedudukan sebagai
pengarang dan penerbit, nama lembaga dicantumkan pada posisi pengarang dan
tidak perlu disebut dalam posisi nama penerbit. Contoh:
BPS Provinsi Jawa Timur. 2012. Jawa
Timur dalam Angka. Surabaya.
Contoh penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber
lainnya adalah sebagai berikut.
a) Penulisan Pustaka dari Buku Teks
Palupi, Aisyah Endah. 2009. Kimia Teknik untuk Mahasiswa. Surabaya:
Unipress.
Broch, T. A., Mandiga, M. T. 1991. Biology of Microorganism.
Six Edition. New Jersey: Prentice Hall.
b)
Penulisan rujukan buku karya terjemahan
Wellek, Rene dan Warren, Austin. 1990. Teori Kesusastraan.
Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
c)
Penulisan Rujukan dari Artikel,
Majalah atau Jurnal
(1)
Penulisan rujukan dari artikel yang
dimuat di koran atau majalah
Kisyani-Laksono. 1994. “Demokratisasi
dalam Bahasa Indonesia: Siapa yang Diutamakan?”. Dalam Jawa
Pos, 28 Oktober. Surabaya.
(2)
Penulisan rujukan dari artikel yang
dimuat pada buku kumpulan artikel
Kisyani-Laksono. 2011. “Meretas Jalan Menuju Pendidikan Masa
Depan”. Dalam Sirikit Syah dan Martadi (Ed.). 2011. Rekonstruksi Pendidikan:
Kumpulan Pemikiran tentang Perlunya Merekonstruksi Pendidikan di Indonesia.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University Press.
d)
Penulisan rujukan
dari artikel yang dimuat di jurnal (Nama pengarang termasuk
singkatannya sesuai seperti yang tertulis dalam jurnal). Khusus untuk jurnal
dicantumkan nomor halaman.
Rahayu, Y.S., P. Walch-Liu, G. Neumann, N. Von Wiren,
V. Roemheld, F. Bangerth. 2005. “Root derived cytokinin
flux might regulate NO3--induced leaf growth”. Journal of
Experimental Botany. Vol. 56 (414): pp 1143-1152.
Budiarto, Mega Teguh. 2008. “Kategorisasi Indikator
Level Abstraksi”. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains.
Vol. 15 (2): hal. 91-107.
Witjaksono, Andre Dwijanto. 2012.
“Praktik Manajemen Mutu Terpadu dan Hubungannya dengan Formalisasi,
Desentralisasi, Kualitas Produk, serta Kinerja Organisasi”. Jurnal
Ekuitas. Vol. 16 (1): hal. 48-62.
e)
Penulisan rujukan dari skripsi,
tesis, atau disertasi
Sumarno, Alim. 2010. Pengembangan
Multimedia Interaktif Mata Kuliah Produksi Media Video Pembelajaran Program
Studi S1 Teknologi Pendidikan UNESA. Tesis tidak diterbitkan.
Malang: PPs Universitas Negeri Malang.
Ekohariadi. 2007. Penskalaan
butir respons pilihan dan respons bebas berdasarkan model Rasch dan partial
credit. Disertasi tidak diterbitkan. Yogyakarta: PPs Universitas Negeri Yogyakarta.
f)
Penulisan rujukan dari makalah
yang disajikan dalam seminar, lokakarya, atau
penataran
Ekohariadi. 2008. “Comparative study between individual and paired work in an
introduction programming course for stimulating problem solving skill”. Makalah
disajikan dalam International Conference VTE Research and Networking 2008
(Nurturing Local VTE Research Effort: A Response to Global Challenges),
Denpasar, 7-8 Juli.
Witjaksono, Andre Dwijanto. 2012. “The Differences of
TQM Practice and Organization Performance Between TQM Firms and Non TQM Firms”.
Makalah disajikan dalam 2nd International Conference on Management,
Social Sciences, Biology & Pharmaceutical Sciences (ICMSSBPS'2012),
Denpasar, 30 Juni – 1 Juli.
g) Penulisan rujukan dari internet berupa karya individual
Hitchcock, S. dkk. 1996. A
Survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm before the Storm,
(Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.h tml,
diakses 12 Juni 1996).
Griffith, A.I. 1995. Coordinating
Family and School: Mothering for Schooling. Education Policy Analysis Archives,
(Online), Vol 3, Nomor 1,
(http://olam.ed.asu.edu/epaa/,
diunduh 12
Februari 1997).
Wilson, D. 20
November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List,
(online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diaksesunduh 22
November 1995).
h) Penulisan rujukan dari artikel yang dimuat pada jurnal berupa CD-ROM
Krashen, S, et.al. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language
Acquistion. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL
Quarterly-Digital, 1997).
7)
Lampiran
Hal yang perlu dilampirkan dalam skripsi adalah dokumen
yang sesuai dengan keperluan dan mendukung penguatan skripsi, misalnya
instrumen dan tabel statistik. Dokumen yang tidak penting tidak perlu
dilampirkan agar tidak memperbanyak jumlah halaman dan biaya. Agar lampiran mudah
dilacak, tiap lampiran harus berlabel dengan huruf dicetak tebal, misalnya
Lampiran 1: Pedoman Wawancara, dan disebutkan dalam teks, misalnya (pedoman
wawancara disajikan pada Lampiran 1). Penyebutan itu diletakkan setelah paparan
tentang pedoman wawancara.
5.
Perwajahan Skripsi
a.
Skripsi diketik di kertas HVS
ukuran A5 (14,8 X 21 cm) 80 gram, bolak-balik.
b.
Skripsi diketik dengan menggunakan
tipe huruf Book Antiqua 10 pt.
c.
Batas ketikan sebagai berikut: tepi
kiri 2,5 cm, atas 2,5 cm, kanan 2 cm, dan bawah 2 cm. Isi teks diketik dengan
spasi multiple 1,15 kecuali kutipan langsung yang lebih dari empat baris
(ditulis dengan satu spasi).
6.
Beberapa Aspek Teknis
a.
Pengetikan Judul, Subjudul, dan Subsubjudul
Judul bab ditulis dengan huruf kapital dengan jarak 3 cm
dari tepi atas kertas. Nomor bab ditulis dengan huruf Romawi dan diikuti dengan
judul bab. Nomor dan judul bab diletakkan pada halaman baru.
Subbab ditulis dengan menggunakan angka Arab. Huruf pertama
setiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas. Demikian pula
halnya penulisan subsubbab. (Lihat lampiran…..)
b. Pengetikan Kutipan
1)
Berdasarkan isi
kutipan
Kutipan yang diambil dari rujukan, dapat langsung
dicantumkan dalam teks untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya.
Kutipan terdiri atas kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung merupakan kutipan yang ditulis sama dengan teks
aslinya, sedangkan kutipan
tidak langsung adalah kutipan
yang ditulis dengan bahasa dan gaya pengutip dengan
substansi yang sama.Kutipan langsung yang kurang dari empat baris ditempatkan
dalam teks di antara tanda petik dengan
spasi 1,15. Contoh:
“Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan
dengan dua tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya” (Depdikbud,
2006:414).
Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau lebih
ditempatkan tersendiri di bawah baris yang mendahuluinya. Jarak pengetikan
antar baris satu spasi.
Contoh:
Menurut Keraf (1982:3), “argumentasi adalah suatu bentuk
retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan
apa yang diinginkan penulis atau
pembicara. Melalui argumentasi
penulis berusaha merangkaikan fakta sedemikian rupa,
sehingga ia menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar
atau tidak.”
Kutipan tidak langsung ditulis dengan bahasa penulis sendiri
tanpa tanda kutip yang menyatu dengan teks.
Contoh:
Ternyata sebagian besar penduduk di kawasan Pantai Selatan
Jawa tidak menyadari bahwa mereka tinggal di daerah kawasan bencana Tsunami
(Daryono, 2010)
Tata cara pengutipan ini harus ditetapkan dengan benar.
Kesalahan pengutipan atau pencantuman catatan pustaka akan mengarah pada
plagiarisme.
2)
Berdasarkan nama pengarang
Nama pengarang yang terdiri atas tiga orang atau lebih,
menggunakan singkatan dkk. atau et
al.
7. Bahasa Skripsi
Sebagai karya ilmiah atau karya keilmuan, skripsi harus
ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah yang ciri-cirinya adalah
objektif, ringkas dan padat, jelas dan lugas, cendekia, formal, dan taat asas
(konsisten). Kalimat yang digunakan harus gramatikal, logis, lengkap, hemat
(tidak mengandung unsur yang mubazir), tidak rancu, tidak terinterferensi
(tidak terpengaruh kosakata atau struktur bahasa daerah atu bahasa asing). Di
samping itu, ejaan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (Tim MPK Unesa,
2005:6— 52).
Dalam penulisan skripsi, bentuk pasif di- digunakan sebagai
pengganti kata penulis,
peneliti, atau saya. Penggunaan bentuk pasif tersebut
dimaksudkan untuk menghindari
munculnya kesan subjektif
Peneliti. Contoh:
Pada
bab ini penulis memaparkan (salah)
Pada
bab ini dipaparkan (benar)
E. Ujian dan Penilaian Skripsi
1.
Panitia Ujian
a.
Panitia ujian skripsi terdiri atas
1)
Ketua Panitia : Dekan
2) Wakil Ketua :
Pembantu Dekan I
3) Sekretaris : Ketua Jurusan/Program Studi
4) Anggota : SekretarisJurusan/Program
Studi/Koordinator
Skripsi
b.
Tim Penguji Skripsi terdiri atas
1)
Ketua penguji (merangkap anggota) :
Dosen (bukan pembimbing)
2) Anggota :
a) Dosen penguji
b) Dosen pembimbing
2.
Persyaratan Ujian Skripsi
a.
Mahasiswa
Agar
dapat mengikuti ujian skripsi, mahasiswa harus memenuhi persyaratan berikut.
1)
Skripsi yang akan diajukan dalam
ujian harus sudah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing.
2)
Mahasiswa mendaftarkan diri ke
jurusan/prodi/koordinator (biro) skripsi di jurusan/prodi masing-masing dengan
membawa :
a) KRS sebagai bukti
pemrograman skripsi,
b)
Draf naskah skripsi, rangkap tiga,
yang diserahkan kepada jurusan/program studi masing-masing selambat-lambatnya
satu minggu sebelum periode/jangka waktu pelaksanaan ujian.
c)
Menyerahkan fotokopi sertifikat
TEP/ TOEFL ITP dengan skor minimal 400 yang dilegalisasi oleh Pusat Bahasa Unesa.
d)
Beberapa persyaratan khusus dapat
dirumuskan oleh prodi.
b. Dosen Penguji
Sesuai
dengan Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan
Pendayagunaan Aparatur
Negara, No.38/Kep/ MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan
Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, persyaratan dosen yang berhak membimbing
dan menguji skripsi adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Persyaratan Dosen Penguji
NO |
JABATAN |
PENDIDIKAN |
1 |
Asisten Ahli |
1. S-2 2. S-3 |
2 |
Lektor |
1. S-2 2. S-3 |
3 |
Lektor Kepala |
1. S-2 2. S-3 |
4 |
Guru
Besar |
1.
S-3 |
Keterangan:
S-1 : Pendidikan Sarjana S-3 :
Pendidikan Doktor S-2 : Pendidikan Magister/Master
3. Tata Tertib Ujian
a.
Mahasiswa
1)
Berpakaian atas putih, bawah gelap, dan berjas almamater
2) Hadir di ruang ujian
15 menit sebelum ujian dimulai
3) Bersikap sopan
4) Membawa data dan
rujukan skripsi (jika diperlukan)
5)
Berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut
6) Menguraikan garis
besar isi skripsi selama ±10 menit
7)
Menjawab pertanyaan penguji dengan
jelas dan bersikap tenang
8)
Mencatat saran penguji dengan baik
9)
Keluar sekitar 5 menit ketika tim
penguji menyidangkan hasil ujian
10)
Masuk kembali setelah dipanggil
untuk mendengarkan hasil ujian dari ketua penguji
b.
Dosen Penguji
1)
Berpakaian rapi
2) Hadir 10 menit
sebelum ujian dimulai
3)
Menguji dan menulis masukan
dan/atau saran untuk perbaikan
4)
Menyerahkan masukan dan/atau saran
tertulis kepada mahasiswa dan membimbing revisi
5)
Memberi tahu ketua
jurusan/prodi/koordinator skripsi secara tertulis apabila tidak dapat menguji
paling lambat dua hari sebelum ujian.
4. Tatacara Ujian dan Penilaian
a. Tatacara Ujian
Tim penguji skripsi secara bersama-sama menguji seorang
mahasiswa, jika salah seorang penguji tidak bisa hadir ujian skripsi harus
ditunda.
b.
Durasi ujian dilaksanakan satu
sampai dua jam dengan rincian:
1)
penyajian garis besar isi skripsi
oleh mahasiswa 10 - 15 menit
2) pertanyaan
penguji dan jawabannya 15 – 30 menit untuk setiap penguji
3)
lain-lain 5 – 15 menit
c.
Nilai isi skripsi dan penampilan
dalam ujian dinyatakan dengan angka 0—100.
d.
Nilai akhir ujian skripsi diperoleh
dengan cara menghitung nilai rerata yang diberikan oleh ketiga orang penguji
(satu pembimbing dan dua orang penguji lain) dan dikonversikan menjadi A, A-,
B+, B, B-, C+, C, D, atau E sesuai dengan aturan yang berlaku di Unesa.
Tabel 2 Konversi Nilai Hasil Ujian
Skripsi Unesa
Huruf |
Angka |
Interval |
A |
4 |
85 ≤ A ≤ 100 |
A- |
3,75 |
80 ≤ A- < 85 |
B+ |
3,5 |
75 ≤ B+ < 80 |
B |
3 |
70 ≤ B < 75 |
B- |
2,75 |
65 ≤ B- < 70 |
C+ |
2,5 |
60 ≤ C+ < 65 |
C |
2 |
55 ≤ C < 60 |
D |
1 |
40 ≤ D < 55 |
E |
0 |
0 ≤ E < 40 |
Perbedaan
penilaian antara penguji satu dengan lainnya tidak boleh lebih dari 10 poin.
Jika ada perbedaan lebih dari 10 point, maka ketua penguji harus
mendiskusikannya dengan para penguji untuk menentukan nilai baru.
5.
Aspek yang dinilai dalam Ujian Skripsi
Tabel 3 Kriteria
Penilaian Skripsi
No |
Komponen Penilaian |
Interval Skor |
Skor |
1 |
Isi
skripsi tertulis meliputi aspek |
|
|
|
a. Kesesuaian format dengan Panduan Penulisan
Skripsi |
0 - 10 |
|
b. Kejelasan dan keruntutan rumusan masalah, tujuan,
pembahasan, dan simpulan |
0 - 10 |
|
|
c. Kemutakhiran, relevansi, dan kedalaman kajian
pustaka |
0 - 10 |
|
|
d. Kesesuaian rancangan penelitian dengan pelaksanaan
dan hasil penelitian |
0 - 20 |
|
|
e.
Kualitas bahasa |
0 -
10 |
|
|
f.
Keaslian (originalitas) |
0 -
10 |
|
|
2 |
Penyajian
dalam ujian skripsi meliputi aspek |
|
|
|
a.
Kejelasan dan tampilan penyajian |
0 -
10 |
|
b. Penguasaan materi dan kemampuan dalam
menjawab pertanyaan. |
0 - 20 |
|
|
|
Jumlah |
0 - 100 |
|
6. Keputusan Kelulusan
a.
Kelulusan ujian skripsi dilakukan
oleh Tim Penguji dan disampaikan kepada mahasiswa pada hari ujian.
b.
Mahasiswa dinyatakan lulus ujian
skripsi apabila memperoleh nilai sekurang-kurangnya 56 atau C.
c.
Mahasiswa yang memperoleh nilai
kurang dari 56 diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang pada periode yang
sama.
d.
Mahasiswa yang dinyatakan lulus
ujian skripsi dengan revisi, harus menyelesaikan revisi tersebut maksimal 3
(tiga) bulan setelah ujian dilaksanakan. Jika melewati tenggang waktu ini,
maka
mahasiswa dinyatakan kelulusannya digugurkan dan wajib menyusun proposal
skripsi baru.
7. Jadwal Pelaksanaan Ujian Skripsi
a.
Ujian skripsi dapat dilaksanakan
minimal dua bulan setelah seminar proposal skripsi dilaksanakan
b.
Ujian skripsi bagi mahasiswa yang
ingin yudisium dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum yudisium
pada semester yang bersangkutan (dengan syarat mahasiswa dapat
menyelesaikan revisi dan persyaratan yudisium pada waktu yang ditentukan).
8. Perbaikan Skripsi
a.
Perbaikan skripsi harus
dikonsultasikan kepada Tim Penguji dalam waktu yang telah ditetapkan dan
disepakati pada saat ujian skripsi dengan membawa catatan dari Tim Penguji yang
diterima pada saat ujian skripsi. Setelah disetujui dan ditandatangani oleh
dosen penguji dan dosen pembimbing, laporan skripsi dijilid dengan sampul
sesuai warna bendera fakultas masing-masing dengan tulisan hitam dan diserahkan
kepada jurusan/program studi rangkap 4.
b.
Warna sampul skripsi disesuaikan
dengan warna jati diri fakultas (FMIPA merah tua, FT hijau tua, FIK biru muda,
FBS kuning, FE putih tulang, FIS biru tua, FIP ungu tua), seperti Gambar 1 berikut.
FIP FBS FMIPA FIS
FT FIK FE
c.
Pada saat menyerahkan skripsi,
mahasiswa diwajibkan menyerahkan artikel ilmiah hasil penelitian dan abstrak
yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing dalam bentuk CD dan
hard copy kepada
petugas yang ditunjuk oleh jurusan. Format artikel ilmiah dapat diunduh dari http://ejournal.unesa.ac.id/data/template-ejournal-unesa.doc.
File artikel diserahkan ke petugas pengelola ejurnal jurusan dalam bentuk PDF.
Setelah diunggah oleh petugas, mahasiswa otomatis akan mendapatkan surat
keterangan upload artikel yang dipergunakan untuk administrasi pengurusan yudisium.
DAFTAR PUSTAKA
Dit PLP. 2004. Penelitian
Tindakan Kelas: Bahan Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru SMP. Jakarta:
Direktorat PLP.
Latief, A. (Ed.). 2001. Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Ejaan.
Jakarta: Pusat
Bahasa.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim MPK Unesa. 2005. Bahasa
Indonesia Keilmuan. Surabaya: Unesa University Press.
Tim Penulis. 2004. Buku Pedoman
Penulisan dan Ujian Skripsi Unesa. Surabaya: Unesa.
Lampiran 1
Contoh Halaman Sampul Proposal Penelitian
PENGARUH PEMBERIAN FILTRAT MENGKUDU TERHADAP
KADAR ASAM URAT
DALAM DARAH TIKUS
PUTIH
PROPOSAL PENELITIAN
![]() |
Oleh KARIMA FIKRI NIM 21932201
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
|
![]() |
Lampiran 2
Contoh Halaman Persetujuan Proposal Penelitian
Usulan
Penelitian oleh : ………………..............
NIM : ……………….............
Judul :…………………………
ini telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat
untuk diseminarkan.
Surabaya,
...........................
Pembimbing,
(Nama Lengkap)
...........................................
NIP ...................................
![]() |
Buku Pedoman Skripsi 35
Lampiran 3
Contoh Halaman Sampul (Judul Luar) Skripsi
PENGARUH PEMBERIAN FILTRAT MENGKUDU TERHADAP
KADAR ASAM URAT
DALAM DARAH TIKUS
PUTIH
SKRIPSI
![]() |
Oleh KARIMA FIKRI NIM 21932201
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI
|
![]() |
Lampiran 4
Contoh Halaman Judul-Dalam Skripsi
PENGARUH PEMBERIAN FILTRAT MENGKUDU TERHADAP
KADAR ASAM URAT
DALAM DARAH TIKUS
PUTIH
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya
untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program sarjana .......
Oleh KARIMA FIKRI NIM 21932201
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI
PRODI PENDIDIKAN
BIOLOGI
2014
Lampiran 5
Contoh Halaman Persetujuan Skripsi
Skripsi oleh : ………...........................................................
NIM : ………...........................................................
Judul :………………………………
ini telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian skripsi.
Surabaya,
....................
Pembimbing,
(Nama lengkap)
............................................. NIP .....................
Lampiran 6
Contoh Halaman Pengesahan Skripsi
Skripsi oleh : ………...........................................................
NIM : ………...........................................................
Judul....................................................... ini
telah dipertahankan di
hadapan dewan
penguji pada tanggal .........................................
Dewan Penguji, TandaTangan Tanggal Selesai
Revisi*
1. (Nama lengkap)
NIP ..................... ...................... ..................
2. (Nama lengkap)
NIP ..................... ...................... ..................
3. (Nama lengkap)
NIP ..................... ...................... ..................
Mengesahkan,
Mengetahui,
Dekan Fakultas
Ketua Jurusan / Prodi .............
(Nama Lengkap) (Nama Lengkap) NIP...................... NIP ........................
*) jika ada
revisi
Lampiran 7
Surat Pernyataan Keorisinalan Skripsi
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ..
JURUSAN/PROGRAM
STUDI ...
Alamat: Gedung........... Kampus Ketintang, tlp. .....................
![]() |
faks.........................
SURAT PERNYATAAN
KEORISINILAN SKRIPSI
Yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : …..........................................................
Tempat,
tanggal lahir : …..........................................................
NIM : ..............................................................
Program
studi/angkatan : …...........................................................
Alamat : ...............................................................
menyatakan
dengan sesungguhnya bahwa:
(1)
skripsi yang diujikan ini
benar-benar hasil karya saya sendiri (tidak didasarkan pada data palsu dan/atau
hasil plagiasi/jiplakan atau autoplagisi)
(2)
apabila pada kemudian hari terbukti
bahwa pernyataan saya tidak benar, saya akan menanggung resiko dan siap diperkarakan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikianlah surat pernyataan yang saya buat dengan sebenar-
benarnya.
Surabaya, …..........
Yang Menyatakan,
Materai Rp 6000,00
(Nama lengkap) NIM.........................
Lampiran 8
Contoh Abstrak
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDISKUSI MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X-1
SMAN I DRIYOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nama :
Kris Asyanti
NIM 082074255
Program Studi : S-1
Jurusan :
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Anang Lemos
Keterampilan berbicara merupakan
keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai siswa. Keterampilan
berbicara dapat ditingkatkan melalui kegiatan berdiskusi. Berdiskusi merupakan
kegiatan tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam
kelompok kecil maupun besar, dengan tujuan mendapatkan kesepakatan atau
keputusan bersama mengenai suatu masalah.
Model pembelajaran yang diterapkan dalam
pembelajaran berdiskusi pada penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis
masalah (PBM). PBM merupakan pembelajaran yang guru menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuat siswa mampu
menemukan solusi masalah.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh
deskripsi tentang (1) penerapan model PBM dalam pembelajaran berdiskusi di kelas
X-1 SMAN I Driyorejo tahun pelajaran 2005/2006 dan (2) peningkatan kemampuan
berdiskusi melalui penerapan model PBM siswa kelas X- 1 SMAN I Driyorejo tahun
pelajaran 2005/2006.
Metode penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dan kuantitaf. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi
partisipan dan tes. Teknik observasi partisipan digunakan untuk memperoleh data
kualitatif tentang aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran berdiskusi
bermodel PBM, sedangkan teknik tes digunakan untuk memperoleh data kuantitatif
tentang kemampuan berdiskusi siswa dalam pembelajaran bermodel PBM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktivitas guru pada siklus I, II, dan III masing-masing 98%;
91,67%; dan 98,33%; aktivitas siswa
masing-masing 60,83%; 86,67%; dan 90%; dan nilai rata-rata kemampuan berdiskusi
siswa pada siklus yang sama masing-masing 66,28; 70,25; dan 74,69. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model PBM dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berdiskusi siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Driyorejo tahun pelajaran
2005/2006.
Lampiran 9
Kartu Bimbingan Penulisan Skripsi (halaman ke-1)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PROGRAM STUDI …...........................
![]() |
Alamat Gedung ....... Kampus Ketintang, tlp. ................ faks. ..................
Kartu Bimbingan
Penulisan Skripsi
Nama : .........................................................................................
NIM : ..........................................................................................
Judul Skripsi :
...........................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
Pembimbing
................................................................................
Surabaya,
Ketua Jurusan/Program Studi,
Nama
Lengkap NIP..................................
(halaman ke-2)
No |
Tanggal |
Bab |
Materi |
Catatan pembimbing |
Paraf |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Surabaya,
...................
Pembimbing,
Nama
Lengkap NIP
..........................
Catatan:
1.
Kartu dibawa setiap
pembimbingan
2.
Pada akhir pembimbingan, kartu
bimbingan diserahkan kepada ketua jurusan/ prodi
Lampiran 10
Contoh Format Penilaian Ujian Skripsi
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ......................
JURUSAN/PROGRAM
STUDI …............................
![]() |
Alamat: Gedung........ Kampus Ketintang, tlp................. faks.
Nilai Ujian Skripsi
Nama Mahasiswa :
............................................................................
NIM : ............................................................................
Judul Skripsi : ............................................................................
KRITERIA
PENILAIAN SKRIPSI
No |
Komponen Penilaian |
Interval Skor |
Skor |
1 |
Isi
skripsi tertulis meliputi aspek |
|
|
a. Kesesuaian format dengan Panduan Penulisan
Skripsi |
0 -
10 |
|
|
b. Kejelasan dan keruntutan rumusan masalah, tujuan,
pembahasan, dan simpulan |
0 -
10 |
|
|
c. Kemutakhiran, relevansi, dan kedalaman kajian
pustaka |
0 -
10 |
|
|
d. Kesesuaian rancangan penelitian dengan pelaksanaan
dan hasil penelitian |
0 - 20 |
|
|
e.
Kualitas bahasa |
0 - 10 |
|
|
f.
Keaslian (originalitas) |
0 - 10 |
|
|
2 |
Penyajian
dalam ujian skripsi meliputi aspek |
|
|
|
a. Kejelasan dan tampilan
penyajian (P) |
0 - 10 |
|
|
b. Penguasaan materi (M) dan kemampuan dalam menjawab pertanyaan. |
0 -20 |
|
|
Jumlah |
0 - 100 |
|
Surabaya, ...............
Ketua Penguji (Nama lengkap)
NIP ..................... NIP............................
Lampiran 11
Contoh Daftar Isi
ABSTRAK
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR
GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
Halaman
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Asumsi Penelitian
G. Batasan Penelitian
H. Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Proses ….
B. ….
C. …
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan
Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 12
Graphic
Standarts Manual (GSM) dari Logo Unesa
12 a. Hal-hal yang diperbolehkan
1 |
|
Logo berwarna diatas warna standar biru Unesa |
2 |
|
Logo berwarna diperbolehkan diatas gambar
dengan ketentuan kontras masih terlihat kuat |
3 |
|
Logo satu warna putih diperbolehkan diatas
gambar dengan ketentuan kontras masih terlihat kuat |
4 |
|
Logo dengan warna metalic
(gold C:30 M:30 Y:80 K:0) diperbolehkan diatas background hitam
dan putih untuk memunculkan kesan premium atau berkelas. |
5 |
|
Logo dengan warna metalic
(silver C:0 M:0 Y:0 K:40) diperbolehkan diatas background hitam
dan putih untuk memunculkan kesan premium atau berkelas. |
6 |
|
Logo satu warna (wajib: biru Unesa) diperbolehkan
diatas warna putih dan warna terang. |
7 |
|
Logo satu
warna putih diperbolehkan diatas warna yang kontras. |
8 |
|
Logo satu
warna putih diperbolehkan diatas warna yang kontras. |
9 |
|
Logo
satu warna hitam dan putih hanya diperbolehkan untuk keperluan Fax. |
10 |
|
Logo satu warna putih dengan background hitam diperbolehkan
bila untuk hal tertentu. |
12 b. hal yang tidak diperbolehkan
1 |
|
Dilarang memberi efek
visual khusus pada fisik logo seperti efek timbul, bayangan,
tekstur, outline dan efek visual lainnya. |
2 |
|
Dilarang memasukkan gambar ke dalam fisik logo. |
3 |
|
Dilarang menempatkan logo di atas gambar bermotif. |
4 |
|
Dilarang menambahkan, meletakkan logo pada sebuah
kotak atau panel kecuali hal tertentu. |
5 |
|
Dilarang menghilangkan warna logo dan menggantinya dengan outline. |
6 |
|
Dilaranag menempatkan logo menjadi bagian dari kalimat /
bodytexts. |
7 |
|
Dilarang
menempatkan logo satu warna hitam diatas image atau gambar |
8 |
|
Dilarang
mengganti warna logo atau menambahkan outline. |
9 |
|
Dilarang
menyusun logo berwarna untuk menjadi sebuah elemen dekoratif. |
10 |
|
Dilarang menempatkan satu logo warna putih di atas warna
yang nilai kontrasnya kurang kecuali ada hal tertentu. |