Tenaga Pengajar Program Sarjana Bimbingan dan Konseling sesuai dengan kualifikasi akademik di bidang Bimbingan dan Konseling. Spesialisasi meliputi Konseling Perilaku; Konseling Psikodinamik; Manajemen Bimbingan dan Konseling; Manajemen, Penilaian dan Evaluasi dalam Bimbingan dan Konseling; Konseling Kognitif; Konseling Multikultural; Konseling Humanistik; Konseling Berpusat pada Orang; Bimbingan dan Konseling Keluarga; Keterampilan Konseling Dasar; Bimbingan; Ilmu Perilaku dan Kognitif; Konseling untuk Anak Berkebutuhan Khusus; Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling; Konseling Postmodern; Konseling Karier; Konseling dan Psikoterapi dan Konseling Integratif selaras dengan kurikulum dan spesialisasi departemen. Semua dosen telah menerbitkan artikel atau buku baik di jurnal nasional maupun internasional, namun, artikel yang disajikan dalam laporan ini hanya dalam lingkup internasional. Mayoritas dosen merupakan alumni dari perguruan tinggi ternama di Indonesia, sementara satu dosen merupakan lulusan dari perguruan tinggi terbaik di Brunei Darussalam, Universitas Brunei Darussalam. Sejak saat itu, beberapa fakultas berkomitmen untuk menempuh pendidikan pascadoktoral dan doktoral di luar negeri, terutama di perguruan tinggi ternama. Tercatat, banyak fakultas yang diakui secara nasional dan internasional. Di tingkat nasional, beberapa staf pengajar aktif menjadi reviewer jurnal nasional, pembicara aktif pada pelatihan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh kementerian, konselor profesional bagi masyarakat, pendiri lembaga hipnoterapis, penilai tes bersertifikat untuk psikologi pendidikan, penulis aktif buku-buku yang disebarluaskan, dan seorang dosen diangkat sebagai sekretaris Ikatan Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Di tingkat internasional, banyak fakultas yang berpartisipasi sebagai pembicara dan presenter undangan dalam konferensi internasional tentang bimbingan, konseling, pendidikan, psikologi, dan lingkup kesehatan mental. Selain itu, sebagian besar fakultas merupakan penulis aktif artikel yang diterbitkan di berbagai jurnal dan prosiding internasional. Dalam kurun waktu lima tahun 2019-2023, telah dihasilkan 127 karya ilmiah berupa penelitian, konsep, teori, dan hipotesis yang dipublikasikan secara internasional.


1. Tenaga Pengajar dan Pengembangannya

Jumlah dosen Program Sarjana Bimbingan dan Konseling sebanyak 16 orang. Rincian tenaga pengajar Program Sarjana Bimbingan dan Konseling dapat dilihat pada daftar tenaga pengajar pada Lampiran 2509. Selain itu, informasi mengenai latar belakang pendidikan dosen, meliputi gelar akademik, lembaga studi, dan bidang studi tercantum dalam Daftar Riwayat Hidup dosen.


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Universitas Negeri Surabaya No. 31 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Tridharma Perguruan Tinggi di Indonesia memberikan pedoman mengenai beban kerja dosen. Di dalamnya diatur bahwa jam kerja Dosen paling sedikit 37,5 jam/minggu dan paling banyak 56,25 jam/minggu; dan paling sedikit 12 SKS/semester dan paling banyak 16 SKS/semester pada kegiatan “Tridharma” yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, beban kerja dosen juga mencakup pembimbingan dan pelatihan mahasiswa sarjana dalam perjalanan akademik dan tugas akhir sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi mereka [Lampiran 2512]. Semua evaluasi beban kerja dan kegiatan dosen termasuk kegiatan tridharma, pembimbingan dan pelatihan mahasiswa sarjana, dan kegiatan tambahan dilaporkan setiap semester untuk mempertahankan dan meningkatkan standar pendidikan. Pembagian beban tugas mata kuliah dan pembimbingan tugas akhir mahasiswa disesuaikan dengan kompetensi dan bidang keahlian masing-masing dosen yang ditetapkan berdasarkan musyawarah kurikulum program studi yang menghasilkan keputusan resmi.

=


Teaching Staff are encouraged and supported to enhance theircompetence to ensure education quality in Unesa. The support and encouragementfor teaching staff development are derived from the State University ofSurabaya (Unesa), Faculty of Education Unesa, and UPGC. It resulted in severalcompetencies and qualifications to enhance the professionalism of the teachingstaff, specifically related to the guidance and counseling scope. Allcertifications are obtained from reputable institutions in Indonesia which canbe seen in Table below:


Table 2.5.3.1. List of UPGC Professional Certification

No.

Certification

No. of Lecturers

1

Republic of Indonesia’s Professional Lecturer Certification

12

2

Professional Counsellor Certification in Indonesia

2

3

Hypnotherapist Certification

5

4

Certification of Test for Educational Counselor

5

5

Certified Book Author (LSP PEP)

2

6

Certified Editor (LSP PEP)

1

7

Certified Methodology Trainer (BNSP)

2

8

Google Certified Educator

2

 


2. Publikasi dan Penelitian Tenaga Pengajar

Para dosen UPGC telah melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian, artikel ilmiah, serta output kegiatan akademiknya di jurnal internasional bereputasi dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah publikasi tenaga pengajar UPGC dapat dilihat pada Gambar 2.5.3.1 berikut. Sebagian besar dosen aktif dan produktif dalam berbagi hasil penelitian dan gagasan ilmiahnya dengan sejumlah penerbit dan jurnal yang diakui dan kredibel. Termasuk Springer Nature, Proquest: International Journal of Emerging Technologies in Learning, WHO: Journal of Educational and Social Research, Routledge: Reimagining Innovation in Education and Social Sciences, dan WILEY: Psychology in the Schools, dan masih banyak lagi. Selain itu, data terperinci untuk penelitian dan publikasi staf pengajar UPGC, termasuk nama fakultas, tahun publikasi, dan nama artikel dan jurnal, tercantum dalam Lampiran 2510.


Metode dan strategi pengajaran yang diterapkan oleh staf pengajar UPGC pada setiap mata kuliah didasarkan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia pada IKU 7 yang menonjolkan kelas kolaboratif dan partisipatif yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah. Para dosen UPGC berkomitmen untuk meningkatkan kualitas karya akademis dan terlibat aktif dalam menginspirasi orang lain melalui karya mereka di jurnal internasional. Beberapa jurnal internasional terkemuka telah mengakui karya kami sebagaimana tercantum di atas dan jumlahnya masih terus bertambah. Karya-karya akademis yang tercantum di atas selaras dengan bidang keahlian dosen yaitu bimbingan, konseling, pendidikan, psikologi pendidikan, psikoedukasi, psikoterapi, dan filsafat pendidikan. Selain itu, produk-produk berkualitas tinggi yang dihasilkan dari proses belajar mengajar, terutama dalam Project-Based Learning, didaftarkan untuk mendapatkan HKI (hak kekayaan intelektual) dengan harapan produk tersebut diakui oleh pengguna sebagai produk dari fakultas UPGC. Fakultas dan mahasiswa sarjana telah mendapatkan beberapa HKI dan jumlahnya masih terus bertambah karena konsistensi produktivitas. Jumlah hak kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh staf pengajar UPGC dari tahun 2019-2023 adalah sekitar 28 HKI. Di sisi lain, dukungan diberikan di seluruh level birokrasi di universitas untuk meningkatkan kualitas karya ilmiah dalam lingkup internasional. Universitas mendorong dan menumbuhkan motivasi dosen untuk menerbitkan karya mereka di jurnal internasional dengan menambahkan kriteria khusus untuk poin penghargaan dalam sistem SAKU ketika dosen berhasil menerbitkan karya mereka di jurnal internasional. Dengan demikian, universitas juga berlangganan e-katalog terkemuka termasuk SAGE, ScienceDirect, Springer, CambridgeCore, EBSCOhost, Emerald.com, Researchgate, DOAJ, dan Taylor & Francis untuk menyediakan akademisi, baik mahasiswa, maupun dosen, dengan jurnal, artikel, dan buku berkualitas tinggi. Selain itu, lokakarya dan acara pelatihan diadakan secara teratur oleh fakultas dan departemen untuk meningkatkan kualitas penelitian. Di sisi lain, dukungan juga diberikan dengan mengakomodasi dan menyediakan kurikulum dan pelajaran bagi dosen untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Metode-metode tersebut melibatkan mahasiswa untuk menjadi pembelajar yang aktif dan bermakna untuk mendapatkan kebutuhan keragaman mereka dan pemahaman tentang kursus. Inovasi pembelajaran yang diterapkan dalam program UPGC adalah magang internasional di Thailand, Filipina, dan Malaysia; studi ekskursi di Malaysia; berpartisipasi dalam acara budaya di Thailand; menghadiri pameran pendidikan di Thailand; mengundang praktisi ke beberapa kelas dan melakukan observasi lapangan ke berbagai sasaran untuk proyek mahasiswa. Selain itu, inovasi dalam strategi pengajaran juga digunakan untuk mendorong pemahaman dan penghayatan mahasiswa terhadap mata kuliah, seperti memperoleh data riil di lapangan, melakukan praktik konseling sesuai dengan penjelasan teori sebelumnya, outing class ke bioskop untuk menonton film yang diperankan oleh guru bimbingan dan konseling, dan mengunjungi restoran yang mempekerjakan remaja berkebutuhan khusus, dan masih banyak lagi. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam pengajaran sudah terintegrasi dengan sistem manajemen pembelajaran yang dikembangkan dan disediakan oleh Unesa yaitu Sindig (sinau digital atau pembelajaran digital). Selain itu, setiap staf pengajar secara teknologi melakukan inovasi metode mereka untuk menjawab berbagai kebutuhan mahasiswa dengan memanfaatkan Canva, Quizzes, Kahoot, Slido, Microsoft Office, Zoom, Gmeet, Google Calendar, Google Workspace, e-journal, Zotero, dan Mendeley, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi terkini dalam pembelajaran seperti AI, blockchain, dan IoT didorong di kalangan fakultas melalui kurikulum dan pengembangan pengajaran yang dirancang. Contoh paling sederhana adalah penggunaan AI oleh mahasiswa dan dosen selama perkuliahan untuk mengumpulkan informasi terkait topik yang dibahas melalui Chat-GPT, yang kemudian memeriksa dan menginspeksinya dengan teknologi terkini dan terbaru.

 


3. Kegiatan dan Paparan Internasional


a. Kuliah tamu dan dosen tamu.


Peningkatan mutu Tridharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) UPGC menerapkan strategi dengan mengundang para pakar, profesional, dan praktisi yang relevan dengan ruang lingkup Bimbingan dan Konseling untuk berbagi pengetahuan, informasi, dan wawasan terkini yang akan membekali mahasiswa untuk masa depan. Diharapkan, kegiatan ini akan memicu keingintahuan mahasiswa dan memperdalam pemahaman mereka tentang Bimbingan dan Konseling baik dalam kerangka teori maupun implementasi di dunia nyata. UPGC di bawah Fakultas Ilmu Pendidikan telah berhasil mengundang banyak pakar, profesional, dan praktisi, total 17 orang yang terdiri dari 5 pakar dari Eropa dan 12 pakar dari Asia [Lampiran 2511]. Beberapa di antaranya dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Table 2.5.3.2. List of UPGC’s Guest Lecture and Visiting Lecture

No

Name

Academic Background

Current Professional Career

Teaching Areas

No. of Teaching Hours

Further Qualifications

1

Prof. Joseph Calvin Gagnon, Ph.D

PhD in Special Education at University of Maryland (2002)

Professor of Special Education in the Faculty of Educational Sciences at the University of Helsinki

Youth and Children Behavior

2 hours

Court Monitor and Special Education Expert on 23 lawsuits, including for U.S. Department of Justice, Office Civil Right (details on Annex 2511)

2

Dr. Luzile Satur

Doctor of Philosophy in Southeast Asian Studies, University of Passau (2018)

Faculty Member at Department of Social and Cultural Anthropology of Cologne University

Sociology and Cultural Anthropology

2 hours

Research Member at the Global South Studies Center in Cologne University

3

Dr. Azmawaty Binti Mohamad Nor

Master in Counselling, Universiti Malaya
PhD in Education (Counseling), Universiti Malaya

Deputy Dean of Undergraduate of Faculty of Education, Universiti Malaya

Counseling and Psychology

2 hours

Editorial Board Member, Editorial Board Malaysia (details on Annex 2511)

 

The activity also enhances international cooperation andpartnership of Unesa through Memorandum of Understanding (MoU) or Memorandum ofAgreement (MoA) on Tridharma (education,research, and community service) activities.


b. Konferensi Internasional 


Tridharma perguruan tinggi di Indonesia juga menjadi pendorong bagi para dosen untuk berbagi hasil penelitian dan karya ilmiahnya di berbagai konferensi baik di tingkat nasional maupun internasional. Dosen UPGC sendiri aktif dan produktif menyampaikan karya ilmiahnya di berbagai konferensi baik regional, nasional, maupun internasional. Selama kurun waktu 2019-2023, terdapat 53 karya yang dipresentasikan di 23 konferensi internasional oleh seluruh staf pengajar UPGC. Salah satunya Prof. Najlatun Naqiyah, M.Pd bersama tim peneliti dari UPGC yang berhasil menyampaikan gagasannya dalam sebuah karya ilmiah berjudul “Meningkatkan Perhatian Orang Tua terhadap Minat Siswa SMA Melanjutkan Studi di Perguruan Tinggi Melalui Program Parenting” pada ajang Southeast Asia and International Conference bertajuk Eighth Southeast Asia Design Research (SEA-DR) & the Second Science, Technology, Education, Arts, Culture, and Humanity (STEACH) International Conference (SEADR-STEACH 2021). Sebagian besar dosen senior dan junior produktif dalam memberikan kontribusi pada bidang keahliannya dengan menghasilkan karya ilmiah dan menyampaikannya di hadapan audiens internasional. Data rinci dapat dilihat pada Lampiran 2511.


c. Proyek Internasional


Komitmen untuk menginternasionalkan program studi membuat fakultas UPGC menyelenggarakan sejumlah proyek internasional yang berlangsung dari tahun 2019-2023, sebanyak 11 proyek. Bahasa Indonesia: Ini mencakup penelitian bersama antara Romo Dr. Augusto Da Costa dari Timor Leste dengan Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si dari Unesa, dan kolaborasi internasional dalam melakukan magang antara Unesa dan Sekolah Kota Padangbezar, Thailand, hanya untuk menyebutkan beberapa. Berbagai proyek telah dilakukan yang terdiri dari penyelenggaraan konferensi internasional untuk ilmuwan, pendidik, dan profesional internasional; kolaborasi dengan lembaga luar negeri; penelitian bersama; publikasi bersama; dan kolaborasi magang internasional dengan lembaga luar negeri untuk sarjana. Menjaga komitmen untuk meningkatkan proyek internasional, beberapa lembaga luar negeri telah menandatangani MoU, MoA, dan IA dengan UPGC, yang diwakili oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, untuk proyek-proyek kolaboratif di masa depan. Ini pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan kuantitas dan kualitas proyek karena proyek ini akan menguntungkan Unesa dan lembaga yang bekerja sama.