Bimbingan dan Konseling

1964

Didirikan Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP Unesa (dahulu IKIP Surabaya).

1968

Diubah namanya menjadi Program Studi Bimbingan dan Konseling.

1984

Diubah kembali menjadi Program Studi Bimbingan dan Konseling hingga sekarang.

1974 - 1978

Menghasilkan sarjana muda Bimbingan dan Konseling serta membuka program untuk menghasilkan sarjana.

1986

Mengakhiri program D3.

Perkembangan

Perjalanan panjang yang ditempuh oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling tidak lepas dari perkembangan profesi konseling di Indonesia. Dimulai pada tahun 1960-an, LPTK-LPTK mendirikan jurusan Bimbingan dan Konseling. Selanjutnya, persetujuan kurikulum 1975 adalah pengakuan pemerintah atas eksistensi profesi konseling. Pada tahun yang sama, didorong oleh keinginan kuat untuk memperkuat profesi konselor, di Malang dibentuk organisasi profesi bernama IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia) yang kemudian pada tahun 2001 berubah menjadi ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia). Dengan diberlakukannya kurikulum 1994, mulai ada ruang untuk layanan bimbingan dan konseling ahli dalam sistem sekolah di Indonesia, karena salah satu ketentuannya mengharuskan setiap sekolah menyediakan 1 (satu) konselor untuk setiap 150 siswa.

Dampak

Seiring dengan diberlakukannya berbagai peraturan dan regulasi oleh pemerintah, hal tersebut mendorong perlunya pengembangan dan penyelenggaraan Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNESA sebagai calon konselor. Beberapa peraturan dan regulasi tersebut antara lain; 1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2) Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional, 3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan 4) Penataan Pendidikan Profesional untuk Konselor di Jalur Pendidikan Formal yang disiapkan oleh ABKIN dan disahkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 2007. 5) Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.

Semoga semakin jaya dan bermakna dalam kehidupan sosial