Matinya Kepakaran di tengah Perkembangan Kecerdasan Buatan.
![](https://statik.unesa.ac.id/bk/thumbnail/039ba082-8449-461c-9a09-8d7027b8a652.jpg)
The Death of Expertise adalah seruan untuk menghentikan degradasi intelektual yang sedang terjadi, yang menyoroti pentingnya menghormati keahlian tanpa harus menghilangkan kritik yang sehat. Nichols menekankan bahwa masyarakat tidak dapat berfungsi dengan baik jika setiap individu menempatkan opininya di atas fakta dan data.
Buku ini sangat relevan di era modern, terutama ketika disinformasi semakin mudah menyebar, dan sering kali lebih dipercaya dibandingkan fakta. Nichols mengajak kita untuk refleksi mendalam: bagaimana kita bisa hidup di dunia yang semakin kompleks tanpa menghormati keahlian dan pengetahuan yang sebenarnya?
The Death of Expertise adalah sebuah buku yang ditulis oleh Tom Nichols, seorang profesor dan pakar kebijakan publik, yang diterbitkan pada tahun 2017. Buku ini membahas fenomena menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap keahlian dan otoritas intelektual di berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan hingga politik.
Nichols menguraikan bagaimana sikap anti-keahlian ini muncul dan berkembang di era modern, yang diperparah oleh beberapa faktor utama:
Kemudahan Akses Informasi: Internet memungkinkan semua orang untuk mencari informasi, tetapi sering kali tanpa konteks atau validasi. Hal ini menciptakan ilusi bahwa siapa pun dapat menjadi ahli dalam berbagai bidang hanya dengan membaca informasi secara dangkal.
Media Sosial: Platform media sosial memperkuat disinformasi dan opini yang salah, memberikan ruang bagi bias konfirmasi, dan sering kali merendahkan pentingnya pendapat berbasis data dan fakta.
Kelemahan dalam Pendidikan: Nichols berpendapat bahwa sistem pendidikan modern sering kali gagal membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis yang cukup untuk membedakan antara opini dan fakta.
Kepercayaan yang Terkikis terhadap Institusi: Banyak orang kehilangan kepercayaan pada institusi seperti pemerintah, universitas, dan organisasi profesional, yang sebelumnya menjadi penjaga kebenaran ilmiah dan pengetahuan.
Buku ini juga menyoroti dampak negatif dari fenomena ini terhadap demokrasi dan pengambilan keputusan kolektif, di mana keputusan penting sering kali dibuat berdasarkan informasi yang salah atau tanpa konsultasi dengan para ahli.
The Death of Expertise adalah analisis yang relevan dan provokatif, yang mengundang pembaca untuk merefleksikan hubungan mereka dengan pengetahuan, otoritas, dan teknologi. Buku ini tidak hanya mengkritik tren modern, tetapi juga menjadi seruan untuk memulihkan penghargaan terhadap keahlian dan kerja keras yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Nichols menyoroti bahwa keahlian bukanlah sesuatu yang diperoleh secara instan, melainkan melalui pendidikan, pengalaman, dan dedikasi yang mendalam terhadap suatu bidang. Namun, di era modern, banyak orang menganggap pendapat mereka sama berharganya dengan para ahli, bahkan dalam bidang yang mereka sendiri tidak memiliki pemahaman mendalam. Fenomena ini disebutnya sebagai "kematian keahlian".
Faktor utama yang menyebabkan kemunculan tren ini meliputi:
Demokratisasi Informasi
Internet telah memberikan akses tak terbatas ke informasi, yang seharusnya menjadi alat pendidikan yang kuat. Namun, alih-alih digunakan untuk belajar secara mendalam, internet sering kali menjadi tempat penyebaran misinformasi dan teori konspirasi.Bias Konfirmasi dan Polarisasi
Dengan media sosial, orang cenderung mencari dan mengonsumsi informasi yang hanya sesuai dengan keyakinan mereka sendiri. Akibatnya, orang semakin terpolarisasi dan menolak bukti yang bertentangan dengan pandangan mereka.Ketidakpercayaan terhadap Institusi
Skandal di lembaga-lembaga besar seperti pemerintah, media, dan institusi pendidikan telah mengikis kepercayaan publik. Nichols menjelaskan bahwa meskipun kritik terhadap institusi penting, mengabaikan keahlian institusional sepenuhnya adalah berbahaya.Ego dan Anti-Intelektualisme
Budaya populer sering kali mempromosikan pandangan bahwa semua orang punya hak untuk merasa benar, terlepas dari bukti atau data. Ini menciptakan budaya di mana kebodohan bisa dirayakan sebagai otentik.