Program “Bansa Dinoyo” Sebagai Ide Kreatif Tim PPK HMJ BK UNESA untuk Mengolah Sampah
![](https://statik.unesa.ac.id/bk/thumbnail/39d38dc2-26ad-449a-a49e-8d20301b4398.jpeg)
PPK Ormawa
merupakan kepanjangan dari Program Peningkatan Kapasitas Organisasi
Kemahasiswaan. PPK Ormawa diselenggarakan oleh Belmawa Dikti dengan tujuan
untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas ormawa
agar mampu menjadi organisasi kemahasiswaan yang kompeten, modern, berkarakter,
dan cinta tanah air. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas ormawa dan kompetensi mahasiswa serta menginisiasi kemajuan wilayah
desa atau kelurahan di Indonesia sesuai topik PPK Ormawa. Sistem seleksi yang
digunakan dalam pelaksanaan PPK Ormawa terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap
pertama adalah seleksi internal proposal tingkat fakultas dan universitas.
Kemudian dilanjutkan dengan seleksi proposal oleh belmawa dikti yang kemudian
diakhiri dengan pemaparan dan wawancara proposal.
Topik yang
diusung oleh tim PPK HMJ BK adalah rumah sampah digital yang bertemakan “Bansa Dinoyo Sebagai Upaya Optimalisasi Zero
Waste 4.0 di Desa Dinoyo”. Dalam program ini, konsep kegiatannya adalah
perbaikan sistem pengelolaan sampah berbasis aplikasi dengan tujuan untuk
mengurangi tingginya jumlah sampah yang ada di Desa Dinoyo, Kecamatan Jatirejo,
Mojokerto, Jawa Timur. Aplikasi tersebut bernama "Bansa Dinoyo".
Dengan aplikasi tersebut, masyarakat Desa Dinoyo dapat menjual sampah anorganik
dan menukarkan dengan poin yang poin tersebut dapat ditukarkan dengan uang.
Fitur-fitur yang tersedia cukup banyak dan sangat menunjang terlaksananya
kegiatan ini. Selain kegiatan penukaran sampah anorganik, sampah organik yang
ada di Desa Dinoyo juga akan diolah menjadi pupuk organik dan diharapkan untuk
selanjutnya pupuk tersebut dapat didistribusikan. Seluruh kegiatan ini berpusat
di rumah sampah yang dibangun oleh tim PPK HMJ BK di Desa Dinoyo. Dalam
pelaksanaan program ini, tim PPK HMJ BK juga tidak lupa menggandeng kader-kader
yang berasal dari warga Desa Dinoyo. Sehingga ketika nanti tim PPK sudah
selesai berkegiatan di Desa Dinoyo, masyarakat desa dapat melanjutkan program
ini.
Alasan tim
PPK menggunakan konsep rumah sampah digital dikarenakan di Desa Dinoyo ini
sistem pengelolaan sampahnya perlu diperbaiki. Masyarakat Desa Dinoyo juga
sudah mulai mengenal digitalisasi. Sehingga tim PPK menggunakan konsep
tersebut. Menumpuknya sampah di beberapa titik di Desa Dinoyo menarik tim PPK
HMJ BK untuk memilih program rumah sampah digital sebagai alternatif pemecahan
masalah tersebut. Selain itu, banyak warga sekitar yang menanam tanaman hias
dirumah yang pastinya membutuhkan pupuk untuk merawat tanaman tersebut. Untuk
itu, tim PPK dari tim PPK HMJ BK selain ingin membantu menangani masalah sampah
tim PPK juga ingin mengolah sampah organik menjadi pupuk untuk menambah nlai produk
Desa Dinoyo.
Pengurus Desa
Dinoyo, terutama Kepala Desa Dinoyo menerima tim PPK dengan kesan yang sangat
baik dan mempersilahkan tim PPK untuk menjalankan program di Desa Dinoyo.
Beliau senang karena akan ada program yang dijalankan di Desa Dinoyo, harapannya
program ini dapat berjalan dan membawa perubahan yang lebih baik bagi Desa
Dinoyo. Pada awalnya, warga sekitar menerima tim PPK dengan anggapan
bahwasannya tim PPK melakukan KKN di Desa Dinoyo. Namun, setelah tim PPK
melakukan pendekatan dan sedikit penjelasan kepada warga terkait program yang tim
PPK usung akhirnya warga mulai mengerti dan mendukung program tim PPK ini.
Menurut tim
PPK HMJ BK, tantangan yang akan dihadapi adalah kurangnya atau tidak
berjalannya karang taruna di Desa Dinoyo yang pada awalnya akan dijadikan
sebagai kader bank sampah dan pengolahan pupuk sehingga sampai saat ini Tim
masih belum dapat menentukan SOP mengenai rumah bank sampah.
Untuk
mengatasi tantangan dalam penentuan kader rumah bank sampah, Tim akan berusaha
sesegera mungkin untuk membangun keakraban dengan remaja desa Dinoyo sehingga
dapat menemukan pendekatan yang ada dan dapat memudahkan tim untuk menemukan
kader rumah bank sampah meskipun tidak berjalannya karang taruna desa dinoyo.
Tim PPK HMJBK
berharap agar kegiatan ini dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di
Desa Dinoyo. Selain itu, program ini dapat tetap berjalan dan bermanfaat bagi
warga desa meskipun tim sudah tidak berasa di desa lagi.
Tim PPK
menargetkan kegiatan ini rampung pada bulan November. Adapun secara khusus,
target terselesaikannya pembangunan rumah sampah adalah pada bulan September.
Kemudian setelah itu, rumah sampah mulai beroperasi. Ketika seluruh program
sudah berjalan dengan lancar, maka, setelah bulan November, seluruh kegiatan
akan dilanjutkan oleh masyarakat setempat. Sementara tim PPK akan membantu
monitoring.