Upaya Pelestarian Kesenian Tari Mayang Rontek di Era Society 5.0 untuk Generasi Anak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto yang Diselenggarakan Oleh PPK ORMAWA HMP BK UNESA
![](https://statik.unesa.ac.id/bk/gallery/57e71606-d702-47f8-a78b-aed0045aef74.jpg)
Bejijong, 23 September 2023 - Di tengah lonjakan teknologi dan transformasi digital yang ditandai dengan era Society 5.0, di mana anak desa dan teknologi semakin terintegrasi, pelestarian budaya dan seni tradisional tetap menjadi bagian yang tak ternilai dari identitas suatu komunitas. Salah satu contohnya adalah upaya pelestarian kesenian tari Mayang Rontek di Desa Bejijong, di mana budaya dan teknologi digabungkan untuk memastikan generasi muda tetap terhubung dengan akar budaya mereka.
Tari Mayang Rontek, sebuah tarian tradisional yang memiliki makna dan sejarah dalam budaya pada Kerajaan Majapahit, merupakan salah satu seni yang menjadi pusat perhatian dalam upaya pelestarian ini. Program pelestarian ini melibatkan kolaborasi antara tim PPK, komunitas Forum Anak Desa (FAD), Saggar Tari Biyung Pandansari, warga setempat, dan inovasi teknologi.
Kepala Desa Bejijong, Bapak Pradana, menjelaskan, "Kami percaya bahwa teknologi dapat membantu kita melestarikan tari Mayang Rontek dan membawanya ke generasi yang lebih muda. Kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai budaya kami tetap hidup dan relevan dalam era modern ini dan terus dilanjutkan oleh penerus masa depan yaitu anak – anak desa."
Selain itu, para penduduk desa yang merupakan ahli dalam tarian ini berperan sebagai mentor untuk memberikan panduan langsung kepada para anak desa . Hal ini membantu menjaga transmisi pengetahuan dan keterampilan tarian secara langsung dari generasi ke generasi.
Program ini bukan hanya tentang pelestarian tarian itu sendiri, tetapi juga tentang memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap gerakan tari. Ini membantu menghidupkan kembali minat dan kesadaran akan warisan budaya mereka.
Kak Amalia Rissa, salah satu anggota sanggar tari yang ada didesa yang berperan sebagai mentor, merasa bangga bisa berkontribusi dalam upaya ini dan berkata, "Tarian Mayang Rontek adalah bagian penting dari sejarah dan identitas kita. Melibatkan generasi muda anak desa dan mengajarkan mereka makna di balik setiap gerakan adalah suatu kehormatan."
Upaya pelestarian seperti ini di Desa Bejijong mencerminkan bagaimana teknologi dapat digunakan secara positif untuk menjembatani kesenian tradisional dan generasi muda yang hidup dalam era digital, sekaligus memastikan bahwa nilai-nilai budaya dihormati dan dilestarikan.
Antusias anak desa sangatlah besar, ada kurang lebih 30 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Kami sangatlah bangga pada kinerja desa yang selalu antusias dalam ikut serta kegiatan apapun yang telah diselenggarakan dan kegiatan ini terlaksana selama 90 menit. Kegiatan dilaksanakan dengan penuh harapan yang sangat besar agar menjadi program berkelanjutan dari banyaknya program yang ada pada Lembaga desa di Bejijong