UPAYA PELESTARIAN PERMAINAN TRADISIONAL MELALUI PROGRAM KELAS BUDAYA TIM PPK ORMAWA HMP-BK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
![](https://statik.unesa.ac.id/bk/gallery/de358bb6-b786-4c81-9d2a-4ddfd8215ef6.png)
Bejijong, 19 November 2023. Tim PPK HMP-BK Unesa telah melaksanakan program yang bernama “Kelas Budaya” dengan mengusung tema "Bejijong berbudaya : Membangkitkan Pemuda Desa Menuju Masa Depan Berkilau". Program Kelas Budaya ini berkolaborasi dengan Forum Anak Abhinaya Adhirajasa yang ada di Desa Bejijong. Program Kelas Budaya ini pun mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Bejijong yaitu Bapak Pradana Tera Mardiatna, S.I.Kom. Program Kelas Budaya ini terbagi menjadi 5 chapter. Chapter pertama yaitu pemaparan materi tentang pengenalan bahasa Jawa melalui cerita wayang. Chapter yang kedua yaitu pemaparan materi tentang bimbingan karir. Chapter ketiga yaitu pemaparan materi dan praktik tentang tari khas Desa Bejijong. Chapter keempat pemaparan materi dan praktik membatik. Sedangkan pada chapter kelima atau pertemuan terakhir materi yang akan disuguhkan yaitu mengenai praktik permainan tradisional asli Desa Bejijong.
Pada tanggal 19 September 2023 Tim PPK HMP BK Unesa bersama Forum Anak Abhinaya Adhirajasa Desa Bejijong menyelenggarakan Kelas Budaya Chapter 5 yaitu praktik permainan tradisional asli Desa Bejijong yang dikemas menjadi sebuah perlombaan, karena salah satu cara untuk melestarikan dan mempromosikan permainan tradisional adalah melalui perlombaan. Perlombaan ini diikuti oleh anak-anak Desa Bejijong yang berusia 7-16 tahun. Perlombaan permainan tradisional ini bertujuan untuk menghidupkan kembali permainan-permainan yang mungkin terpinggirkan oleh tren modern. Program ini bukan sekadar tentang meraih kemenangan, tetapi juga tentang mempertahankan dan menghargai keanekaragaman budaya, kesempatan untuk menyelami keberagaman budaya Indonesia dan memupuk rasa persaudaraan antar anak-anak Desa Bejijong.
Jenis permainan
tradisional yang dilombakan dalam kelas budaya chapter 5 ini adalah sebagai
berikut :
1.
Bakiak. Permainan tradisional bakiak ini
memiliki nama lain yaitu terompah kayu. Bakiak biasanya berupa kayu panjang
mirip seluncur yang diberi beberapa slop. Bakiak merupakan permainan
tradisional yang dimainkan secara berkelompok dan bersama-sama. Permainan ini
bermanfaat untuk mengembangkan aspek perkembangan anak salah satunya
perkembangan sosial. Permainan bakiak lebih mengutamakan gotong royong,
kebersamaan, dan kekompakkan.
2. Permainan egrang batok adalah permainan yang menggunakan batok kelapa yang telah dibelah menjadi dua bagian, kemudian pada bagian atas tengah batok kelapa diberi lubang untuk mengaitkan tali, dan bagian bawahnya diberi papan atau triplek agar tidak mudah pecah. Jadi, ketika kita memainkan egrang batok, kita akan berjalan dengan tempurung tersebut dan digunakan sebagai pijakan. Selain itu, kita juga harus menggunakan kedua tangan untuk memegang masing-masing tali pengait, jadi tempurung yang dipijak tidak bergeser. Permainan egrang batok juga memberikan banyak manfaat baik, seperti dapat meningkatkan keseimbangan fisik pada anak, meningkatkan kecerdasan kinestetik, melatih koordinasi tubuh dan tentunya dengan menggerakkan badan, tubuh pun jadi lebih sehat.
Anak-anak
Desa Bejijong sangat berantusias dalam program kelas budaya chapter 5 ini, ada
kurang lebih 25 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini terlaksana
selama 90 menit mulai dari 09.00 – 10.30 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
penuh harapan terbesar adalah agar semangat ini tidak hanya berhenti di sini.
Melalui program ini, kita bisa memastikan bahwa permainan tradisional terus
menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak Desa Bejijong. Kami
berharap bahwa kegiatan ini menjadi awal dari gelombang yang lebih besar,
menginspirasi pihak lainnya untuk mengadopsi program serupa harapan yang sangat
besar agar menjadi program berkelanjutan dari banyaknya program yang ada di
Desa Bejijong.